Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Semok Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Semok Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Semok Salon, Hasrat-Bispak06 Berasal dari temanku yang ingin pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini rada acak-acakan masalahnya benar-benar saya anyar kali pertama saya menulis. Ketika itu saya baru mengetahui nyatanya wanita yang bekerja di salon tak semua tetapi ada beberapa yang dapat diajak kencan dalam hari sabtu tempo hari kami sependapat untuk pangkas rambut serta kita janjian jam 1 siang di dalam tempat.

Di pertama kalinya saya masuk, aku lekas tuju ke arah tempat meja reception dan di situ saya mengucapkan kemauan untuk cukur rambut. Disebutkan wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya menanti sesaat lantaran sedang repot semua.  Sembari tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat lebih kurang siapa yang tahu ada temanku, tetapi tidak dilihat ada temanku pada semuanya orang itu.  Barangkali ia belum hadir, pikirku.

Kuakui kalau sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bentuk badan yang seimbang dan aduhai. Kalaupun bisa mengasumsikan usia mereka, mereka berusia sekitaran 20-30 tahun. Saya jadi terlintas dengan perkataan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Akan tetapi saya sendiri masih ragu-ragu dikarenakan salon ini betul-betul seperti salon umumnya.

Sesudah beberapa saat tunggu, saya ditegur oleh reception jika saya sudah bisa pangkas rambut sekalian menunjuk ke salah satunya area yang kosong. Aku juga ke arah yang dipastikan. Beberapa saat setelah itu orang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengen dimodel apa?" ujarnya sembari melihatku melalui cermin serta selalu menggenggam rambutku yang telah rada panjang.

"Mmm.. dirampung'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti juga dalam tempat potong rambut secara umum, aku juga dikasih penutup di semuanya badanku untuk mengelit beberapa potongan rambut. Beberapa waktu pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Semok Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Sangatlah tidak nikmat rasanya dan saya berusaha untuk cairkan kondisi.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian selalu memangkas rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, selalu kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini janjian sama teman, namun mana ya kok belum tiba?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap punyai bercakap, pada akhirnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ , ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami juga setuju untuk janjian bertemu di luar dalam hari Senin. Untuk pembaca pahami tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Sesudah saya usai, sekalian memberi tehnik ala-kadarnya, saya bertanya apa dia pengen saya bawa makan. Ia menerima serta dia menulis pada selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh sejumlah temannya yang namanya Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tak kalah elok sama mereka baik itu mukanya pula badannya. Susi, dia mempunyai rambut lumayan panjang dan pada bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia cukup pendek, tatapannya lumayan misteri, dadanya sebesar Stella akan tetapi karena bodi badannya yang lumayan pendek hingga payudaranya bikin ngiler seluruhnya mata laki laki untuk menikmatinya.

Sedang Yana, dia kelihatan begitu menjaga badannya, dia demikian mengagumkan, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun amat seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami berjumpa dalam hari Senin serta di area yang telah disetujui. Sesudah makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku kagum pada kecantikan Stella yang kala itu memakai kaos ketat memiliki warna biru muda ditambah lagi rompi yang dikancingkan serta dipadukan dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya seluruhnya pirsawan dicengangkan oleh satu bab. Stella kelihatan terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan adakalanya meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri lagi bebas, serta kuputuskan buat naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sembari nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menyampaikan,

"Mmm.. Will, saya pengin bicara suatu sama kamu, betul-betul semuanya ini sangat cepat, Will.. saya sukai dengan kamu.." ujarnya lambat tetapi pastinya.

Seperti disabet petir dengar ucap-ucapannya, dan secara reflek saya melihat ke kiri lihat ia, terlihat ia serius dengan yang baru saja dia ungkapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah meyakini dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya gak tahu mengapa kalau saya berasa kamu gak seperti laki laki yang pernah sempat saya tahu. Kamu baik, dan kelihatannya perhatian and care. Saya tidak ingin kalau sehabis saya pulang ini, kita gak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tidak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya  suka dengan kamu, Tel.. tetapi kamu pengin khan bila kita tidak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Semok Salon

"Ok, jika itu ingin kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya tidak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku pengin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti serius! Lagi, saya melihat ke kiri memandang mukanya yang bundar dengan bola mata yang punya warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, serta ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari balik ke jalanan.

Beberapa menit lantas ia bergerak dari tempat duduknya serta ambil status untuk memberinya sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sekalian merengkuh. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, baik!Payudaranya yang cukup melawan itu lagi menghimpit lengan kiriku. Sinting, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatic tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan selalu menghimpit payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya betul-betul udah terangsang dengan tindakan Stella, serta sejumlah kendaraan yang melaluiku menyaksikan ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan cukup lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta menuju ke bawah. Saya telah sungguh-sungguh terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa gak saya saksikan punyamu? punyai kamu besar yach!"

saya mengacaukank. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia rada kesukaran di saat mau buka ikat pinggangku lantaran ia cuman memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang kemudian saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang telah keras di luar. Selang berapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Dikit-dikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada bagian dadaku, barangkali dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia kian turun serta turun ke bawah. Sekian kali Stella lakukan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya saat ini ada di bagian biji kejantananku. Satu diantara tangannya menyusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella menyambung perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, perlahan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa waktu, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari telah mencekam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan ibarat kepuasan yang tidak berakhir, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap kali kutundukkan parasku memandang apa yang dilaksanakannya setiap itu juga kusaksikan Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sebentar Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella lantas mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tiada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lantas bergerak perlahan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar tidak lama serta kedengar suara ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak berapa lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang hebat enaknya menyiram sekujur badanku.

Perlahan setelah itu kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai waktu bibir serta lidahnya gapai di sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu lebih peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk serta mengelitik semuanya urat-urat syaraf yang berada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, dan kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sekalian masih mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari variasi celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan disasarkannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas cukup kuat serta Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang lumayan menyembul dari BH-nya dengan kadang-kadang menyisipkan satu diantara jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang semakin cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa menggapai putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman dan kedengar nada gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menarik, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulangkali. Saya gak sanggup kembali memandang ke bawah. Badanku lebih lama kian meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat melakukan. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, belumlah sempat saya disedot sebagai berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Gak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang kepuasan yang menimpa semua urat syaraf di badanku yang makin tinggi. Saya stop sementara meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, dan dia nampak tersenyum kepadaku.

"Kamu menakjubkan, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Semok Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti begini lagi," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tak juga melembek pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu telah tidak mau keluar, keluarin saja, tidak mesti ditahan-tahan," jawabannya serta selanjutnya menjulurkan lidahnya keluar dan berkaitan ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia mengetahui saya lagi bertarung buat mengendalikan ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras membatasi rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadangkala dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang dia membebaskan kuluman untuk ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Lebih lama pergerakannya kian cepat. Saya telah usaha semaksimal untuk mengendalikan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menjurus bawah. Kubuka kancing celananya. Lumayan lama kucoba buka serta selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan rada ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Awal mulanya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sekejap telunjukku main-main pada bagian atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangat nikmat nih rasanya, pikirku. Kadangkala kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jajaki tiap-tiap milimeter tempat dalam kemaluan Stella. Saya dapatkan suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sesaat kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya sudah berapa tetes spermaku keluar. Saya sungguh-sungguh dibikin mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Pada waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh serta mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kian lama kian cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella beberapa hentikan kuluman di tangkai kemaluanku sekalian selalu menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu telah berapakah orang yang lihat pekerjaan kami terpenting beberapa supir atau kenek truk yang kami lalui, akan tetapi saya tidak perduli. Kesenangan yang kurasakan ketika itu serius membiusku maka saya telah lupakan segalanya. Kembali Stella menjilat, menarik dan mengulum tangkai kemaluanku serta tidak tahu telah berapakah lama kami lakukan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk lihat yang tengah ditangani Stella di kemaluanku. Kesempatan ini Stella kerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai terkait ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya pas di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Sekian kali badanku bergetar akan tetapi dia masih tetap pada sikapnya. Kadangkala dia tambahkan seluruh tangkai kemaluanku dalam mulutnya serta dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya tidak tahann.." kataku rada lirih mencegah ejakulasi.

Tapi pergerakan Stella tambah cepat serta seringkali dia membuka matanya namun masih mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Kondisi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap-tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella selalu menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangat nikmat rasanya. Seusai bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, nampak ada sekian banyak spermaku melekat di sisi kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membetulkan status dudukku, pelan-pelan. Sembari selalu digenggamnya tangkai kemaluanku yang telah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Semok Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Selanjutnya dia beres-beres tempatnya, dia duduk serta membereskan bajunya. Aku juga mengatur bajuku ala-kadarnya. Saya pakai celana panjangku akan tetapi tidak kumasukkan bajuku. Beberapa waktu sesudah itu, saya main ke kos Stella serta pada waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awal mula bulan Maret lalu Stella datang dari Manado sesudah dua minggu dia ada di sana dan dia tak balik lagi bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima selaku operator di satu diantara perusahaan penyuplai jasa komunikasi smartphone. Dan saya masih tetap sebagai animator yang bekerja dalam suatu perusahaan di wilayah Kedoya namun saya harus tinggalkan kostku.

Selesai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya serta dia mengucapkan kalau semuanya buruh yang bekerja di salon itu  buruh sex.

Stella tak mengenali bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak paham apa salon sesuatu samaran atau sex yakni sebuah tambahan. Ia berkata jika untuk ajak keluar satu diantara karyawati di sana, seorang harus bayar pada muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Tiap-tiap malam seusai mandi setelah dari kerja atau sehabis makan malam, kami lakukan hubungan intim. Entahlah sampai kapan semuanya akan selesai. Kami benar-benar nikmati sehari-hari yang bisa kami lintasi serta udah kami lintasi bersama-sama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan tambah hari saya kian terbius oleh kepuasan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama