Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Semok Sekantor

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Semok Sekantor

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Semok Sekantor, Hasrat-Bispak06 Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа selesai liburan lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Saya biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Badannуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа badanku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku kontak diа lеwаt tеlероn buat mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа, Saya turut dalam acara reality show di satu diantaranya tv swasta, Presenternya, Ines, amat seksi. saya napsu sekali menyaksikannya, Waktu show, body-nya yang bahenol terbungkus dengan tank kampiun ketat serta jeans yang ketat.

Toketnya yang besar terlihat begitu mencolok. Bokongnya yang besar pun nampak amat menggiurkan.Sebab tank topnya sepinggang, puser serta pinggangnya kerap kelihatan lantaran ia amat aktif bergerak.

Acara itu yakni acara cari pasangan. Pada satu peluang, saya berucap di Ines : "Saya sich milih Ines saja dech bisa tidak. Dari mula kita bertemu, saya telah suka dengan kamu Nes".

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Semok Sekantor

"Kan Ines host nya, tidak terhitung dalam prempuan yang cari pasangannya. Mas bisa milih Ines, Sintia atau yang lain" "Gak ah, saya milih Ines saja yach". "Jika begitu kita omongin di luar acara saja ya mas, macem2 saja sang mas teh", ucapnya sekalian tersenyum. Sewaktu hingga sampai waktunya mesti tentukan saya tidak pilih siapa saja

Ines cuman tersenyum sewaktu saya mengatakan alasanku tak menunjuk, "Kan saya inginnya milih Ines namun nggak dapat". Usai acara yang dipertunjukkan disalah satu resor di luar kota, saya nungguin Ines. Lama pun saya nunggunya, pada akhirnya ia keluar pula dari resor, masih menggunakan kemeja seksinya. "Ines pulang ama siapa?", tanyaku.

"Sendiri mas, mas mo nganterin Ines pulang", ia mohon to the poin. "Bole sekali, tetapi pulangnya ke tempatku ya". "Mo ngapain pada tempat mas". "Saya mo bercakap ama Ines, belum bahagia ngobrolnya sich".

Belum bahagia ngobrolnya atau mo ngepuasin yang lain mas?", tuturnya nantangin. "Jika saya meminta dipuasin yang lain, Ines mo muasin saya tidak", langsung kujawab, to the poin juga.  "Dapat dirapikan", kata Ines sembari masuk ke mobilku. Diperjalanan pulang, kami bercakap ngalor ngidul, Ines amat open.

Ia crita perjalanan sexnya dengan sejumlah lelaki, khususnya sama yang bukan abg. Ia omong udah satu bulan inilah nggak kencan ama lelaki. "Wah, jika getho kamu dah napsu sekali donk Nes. Saya kan sudah tidak termaksud abg, jadi bisa donk turut dalam perjalanan Ines".

"Dapat ditata kok mas". Sepanjang perjalanan, saya mengelus pahanya, di luar jeans ketatnya tentu. "Ih, sang mas, dah napsu sama Ines ya". "Kalau napsu sich dari barusan Nes". "Kalau dah napsu maknanya dah ngaceng ya mas", tuturnya sekalian mengelus selangkanganku. "Ih, kayanya besar ya mas, keras kembali", ia mulai meremas selangkanganku. "Ines mo review terlebih dulu, membuka saja ritsluitingnya".

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Ia selekasnya turunkan ritsluiting celanaku serta tangannya masuk ke cd ku mengambil kontolku. "Ih besar sekali mas, panjang kembali. Ines belumlah sempat merasa yang sebesar dan selama ini", ucapnya sembari keluarkan kontolku. Selekasnya dikocak2nya batangnya. Lantas Ines menunduk serta mengemut kepala kontolku. "Nes, diisep ampe saya ngecret donk".

"Tempatnya sempit mas, Ines kocok saja yach. Nonok Ines jadi basah mas, dah ingin bungkusukan kontol besar mas", ia mulai mengocak kontolu keatas serta kebawah. Saya jadi melenguh kesenangan. "Masihlah jauh mas, tempatnya". "Gak kok Nes, tidak lama lagi sampai", kataku sembari percepat pergerakannya kendaraanku.

Tidak lama setalah itu, sampai juga kami di rumah punya kantorku. Saya belum ngecret serta Ines mengakhiri sepongannya. "Mas, besar sekali tempat tinggalnya kaya kontol mas saja besar, miliki mas ya". "Bukan Nes, mempunyai kantor.

Ini mes kantor, buat tamu yang sebaiknya nginep. Saat ini kembali kosong, maka kita gunakan saja yach". Kami ke arah sisi belakang rumah, ada kolam renang disitu. Tempatnya teduh karena banyak pohon-pohon dan tertutup tembok tinggi hingga mustahil ada yang dapat ngintip Wajib4D.

Saya duduk didipan ditepi kolam renang, Ines duduk disebelahku. Saya memegangnya. Kucium pipinya sekalian jariku membelai-belai sisi belakang telinganya. Matanya terpejam seakan nikmati usapan tanganku. Kupandangi parasnya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tak kuat lama-lama menanti selanjutnya saya mencium bibirnya. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku.

Mulutnya terbuka perlahan-lahan terima lidahku. Lama saya permainkan lidahku di mulutnya. Lidahnya demikian agresif menyikapi permainan lidahku, hingga napas kami berdua jadi tak teratur.

Sekejap kecupan kami berhenti untuk menarik napas, lalu kami mulai berpagutan kembali serta kembali. Kubelai pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku maka dari itu jempolku dapat memperoleh permukaan dadanya sekalian membelai pangkal lengannya. Bibirku sekarang turun sapu lehernya sejalan telapak tanganku memperoleh toketnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Ines menggelinjang bagaikan cacing kepanasan terserang terik mentari. Suara rintihan berkali-kali keluar mulutnya di waktu lidahku menjulur nikmati lehernya yang tingkatan. "Maas…." Ines menggenggam tanganku yang lagi meremas toketnya dengan penuh napsu.

Tidak untuk menghindari, sebab ia melepaskan tanganku mengelus serta meremas toketnya yang montok. "Nes, saya ingin menyaksikan toketmu", ujarku sembari menyeka sisi pucuk toketnya yang mencolok.

Ia menatapku. Ines selanjutnya buka tank hebat ketatnya di depanku. Saya takjub memandang toketnya yang tertutup oleh BH warna hitam. Toketnya demikian membusung, menentang, serta turun-naik sejalan dengan desah napasnya yang mengincar. Sembari tiduran Ines buka pengait BH-nya di punggungnya.

Punggungnya meliuk cantik. Saya mengendalikan tangan Ines saat ia berusaha untuk turunkan tali BH-nya di atas bahunya. Malahan dengan situasi BH-nya yang kendur karena tiada pengait sesuai itu bikin toketnya bertambah melawan. "Toketmu bagus, Nes", saya coba mengutarakan kecantikan pada badannya. Perlahan-lahan saya menarik turun cup BH-nya.

Mata Ines terpejam. Perhatianku terkonsentrasi ke pentilnya yang punya warna kecoklat-coklatan. Lingkarannya tidak demikian besar tengah ujungnya demikian lancip dan kaku. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan jariku. Ines mendesah. Mulutku turun pengin cicipi toketnya. "Egkhh.." rintih Ines waktu mulutku melumat pentilnya.

Kupermainkan dengan lidah serta gigiku. Adakalanya kugigit pentilnya lalu kuisap kuat-kuat maka bikin Ines menarik rambutku. Suka nikmati toket yang sisi kiri, saya mencium toket Ines yang satunya yang belumlah sempat kunikmati. Rintihan-rintihan dan desahan keasyikan keluar mulut Ines. Sembari menciumi toket Ines, tanganku turun membelai perutnya yang datar, stop sesaat di pusarnya lalu perlahan-lahan turun mengelilingi lembah di bawah perut Ines.

Kubelai pahanya samping dalam terlebih dulu saat sebelum saya memastikan untuk meraba nonok nya masih tertutup oleh celana jeans ketat yang digunakan Ines. Saya secara mendadak hentikan kesibukanku lalu berdiri dari sisi dipan.

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Semok Sekantor

Ines terheran sesaat melihatku, lalu matanya terpejam kembali waktu saya buka kancing jeans warna hitamnya. Saya tetap berdiri sembari melihat badan Ines yang terkapar di dipan.

Melawan Kulitnya yang tidaklah terlalu putih bikin mataku tidak jenuh melihat. Perutnya demikian datar. Celana jeans ketat yang digunakannya dilihat terlampau kendur di pinggangnya tapi pada sisi pinggulnya demikian sesuai buat membuktikan lekukan bokongnya yang prima. Suka menyaksikan badan Ines, saya lalu membaringkan badanku di sebelahnya.

Kurapikan untaian rambut yang tutupi sejumlah sisi dari permukaan muka serta leher Ines. Kubelai kembali toketnya. Kucium bibirnya sekalian kumasukkan air liurku ke mulutnya. Ines menelannya.

Tanganku turun ke sisi perut lalu menerobos masuk lewat pinggang celana jeans Ines yang benar-benar lumayan kendur. Jariku bergerak gesit menyeka serta membelai selangkangan Ines yang tertutup CDnya. jemari tengah tanganku membelai permukaan CDnya pas di atas nonok nya, basah.

Saya lagi memainkan jemari tengahku untuk menggelikan sisi yang amat personal badan Ines. Pinggul Ines perlahan-lahan menuju ke kiri, ke kanan serta terkadang bergoyang buat menetralkan kegentingan yang dirasakannya. Saya memerintah Ines buat buka celana jeans yang digunakannya. Ines turunkan reitsliting celana jeansnya. CD hitam yang dikenainya demikian mini maka dari itu jembut keriting yang tumbuh di sekeliling nonok nya hampir semua keluar tepi CDnya.

Saya menolong menarik turun celana jeans Ines. Pinggulnya rada Inesikkan waktu saya rada kesukaran menarik celana jeans Ines. Aku juga lepaskan pakeanku. Status kami sekarang sama tinggal kenakan CD. Badannya lebih seksi saja.

Pahanya demikian mulus. Memang seharusnya kuakui badannya demikian menarik dan memukau, dipenuhi dengan seks appeal. Kami berangkulan. Ia sentuh kontolku di luar CD ku. Ines merosotkan CD ku. Langsung kontolku yang panjangnya lebih kurang 18 cm dan rada gendut dibelai serta digenggamnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Belaiannya demikian oke mengisyaratkan Ines pun demikian pandai dalam masalah yang satu berikut. "Tangan kamu cerdas  ya, Nes,"´ ujarku sembari melihat tangannya yang mengocak kontolku. "Ya, harus donk!" jawabannya sembari cekikikan. Jari-jariku masuk dari samping CD langsung sentuh bukit nonok Ines yang udah basah. Telunjukku membelai-belai itilnya maka dari itu Ines kenikmatan. "Diisep kembali Nes. Kan saat ini lebih bebas" kataku. Ines ketawa sekalian mencubit kontolku.

Saya meringis. ""Tidak muat di mulut Ines, barusan dimobil kan hanya kepalanya yang masuk. Itu pula telah ampir tidak muat. besar sekali sich kontolnya" tuntas berbicara begitu Ines langsung ketawa kecil. "Jika yang di bawah, bagaimana, muat nggak?" tanyaku kembali sekalian menusukkan jemari tengahku ke nonok nya.

Ines mengesah sekalian menggenggam tanganku. Jariku udah terbenam ke lubang nonok nya. Saya rasakan nonok nya berdenyut menjepit jariku. Ugh, pastilah sangatlah nikmat jika kontolku yang diurut, pikirku. Lekas CD nya kulepaskan.

Perlahan-lahan tanganku tangkap toketnya dan meremasnya kuat. Ines meringis. Disekanya halus kontolku yang telah keras sekali. Tangannya demikian inovatif mengocak kontolku hingga saya berasa kenikmatan. Saya tidak tinggal diam, tanganku membelai-belai toketnya yang montok.

Kupermainkan pentilnya dengan jariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba jembut lebat disekitaran nonok Ines. kuraba permukaan nonok Ines. Jemari tengahku memainkan itilnya yang telah mengeras.

kontolku sekarang telah siap tempur dalam pegangan tangan Ines, sementara nonok Ines sudah mulai keluarkan cairan kental yang kurasakan dari jari tanganku yang mengobok-obok nonok nya. Kupeluk badan Ines maka dari itu kontolku sentuh pusarnya.

Tanganku membelai punggung lalu turun meraba bokongnya yang montok. Ines membalasnya dekapanku dengan melingkarkan tangannya di bahuku. Ke-2  telapak tanganku mencapai bokong Ines, kuremas dengan sedikit lumayan kasar lalu saya naiki badannya.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama