CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART7

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART7, Hasrat-Bispak06 Keasyikan yang kurasakan ini nyata-nyata telah tidak tertahan kembali. Otot perutku terus kontraksi mendampingi orgasmeku, rasanyaseperti diremas remas. Lubang vaginaku ibaratnya dapat bobol. Tanpa ada ampun, badanku mesti kembali tersentak sentak lalu melafalkanng sejadi jadi.

Tiba-tiba saya gak dapat kembali dengar suara jeritanku sendiri. Seterusnya penglihatanku jadi kabur serta semua jadi gelap…

VII. Kehadiran Cie Natalia

"Eliza…", buram samar kudengar nada yang panggilku.

"Mmmhh…", saya mendesah kurang kuat dan perlahan-lahan saya buka mataku, tapi sinar yang melanda mataku ini berasa demikian silau, memaksakanku kembali memicingkan mataku.

Saya terasa pernah dengar suara itu, namun saya jadi mau ketahui serta saya memaksakan buka mataku untuk memandang siapakah yang panggilku.

(Natalia)

Nyatanya kiraanku betul. Itu suara Cie Natalia, keponakanku masih yang berumur 19 tahun. Cie Natalia masih kuliah di semester dua, di universitas yang serupa dengan tempat Cie Stefanny kuliah. Dan kebenaran sekali Cie Natalia pun ambil jalur yang serupa dengan Cie Stefanny.

"Eliza, kamu tidur saja dahulu", kata Cie Natalia yang menuntunku tiduran kembali di ranjangku saat saya usaha bergerak duduk.

"Halo Cie Lia…", saya menegur Cie Natalia sembari tersenyum.

"Halo pun Eliza… baru saja Cie Cie kesini, semula sich pengen meminta bantuan kamu. Namun Cie Cie baru mengetahui bila kamu sakit begini…", kata Cie Natalia yang kelihatan sangsi.

"Eh… mengapa Cie? Eliza tidak apa apa kok…", saya menanyakan mau tahu.

"Eliza, barusan tubuh kamu panas. Saat ini juga mukamu kelihatan pucat. Kok masih ngomong kalaupun kamu tidak apa apa? Ini pun Cie Cie ingin antara kamu ke dokter", kata Cie Natalia.

"Gak, tidak perlu Cie, Eliza tidak apa apa, benar-benar. Eliza cuman kecapaian kok", saya bercakap dengan sedikit cemas.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART7

Saya jadi takut ke dokter. Tidak tahu apa dokter dapat tahu atau mungkin tidak, namun saya takut kalaupun nyatanya dokter dapat mengetahui saya kecapaian lantaran ngeseks dan ngeseks. Apa yang terjadi jika hasil analisis begitu sampai kedengar oleh Cie Natalia?

Saya jadi terkenang, ini hari saya baru-baru ini dihajar oleh tiga pejantan di rumahku. Dan barusan itu mereka memaksakanku orgasme serta orgasme hingga saya tidak sadarkan diri.

Entahlah apa yang terjadi selanjutnya, serta saya anyar sadar bila kini saya kenakan busana tidur baby doll. Namun saya sadar jika saya gak memakai bra dan celana dalam.

"Benar-benar gak apa apa Eliza?", bertanya Cie Natalia membubarkan lamunanku.

"Iya Cie, benar-benar. Terus, Cie Cie ingin meminta bantuan apa ya?", tanyaku sekaligus usaha menggeser perbincangan.

"Begini Eliza, esok malam ada tukang service yang pengen tuning piano Cie Cie, namun Cie Cie baru ingat jika esok itu Cie Cie harus datang ke acara pesta hari lahir kawan Cie Cie. Nach, papah dan mama Cie Cie kan masih di Amerika habis ngunjungin koko Hong hari Senin lalu . Sehingga, di dalam rumah Cie Cie gak ada yang dapat nungguin tukang service itu", Cie Natalia cerita panjang lebar.

"Lagi, Cie Cie ingat kamu kan dapat juga main piano . Sehingga barusan Cie Cie ingin meminta bantuan kamu buat jagain tukang service itu, sekaligus kamu coba coba apa pianonya telah dituning dengan bagus. Tapi…", ujaran Cie Natalia berhenti, serta dia menghela napas.

"Ooh… tidak apa apa Cie, Eliza pengen kok. Tetapi esok tukangnya ada jam berapakah Cie? Masalahnya Eliza kan ada les balet, selesainya jam enam malam", saya menerangkan agendaku di Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Oh tukangnya hadir jam tujuh malam kok Eliza. Kamu dapat tiba ke rumah Cie Cie seusai les baletnya usai. Namun kamu sakit ini, Cie Cie tidak enak…", kata Cie Natalia sembari membelai rambutku.

"Cie… Eliza gak apa apa kok, benar-benar", kataku sekalian tersenyum manis.

"Mmm… namun kamu Senin esok ada pe er atau ulangan tidak Eliza?", bertanya Cie Natalia.

"Tidak ada kok Cie. Kalaulah ada, Eliza kan dapat belajar sembari nungguin tukang service piano itu", saya usaha memberikan keyakinan Cie Natalia.

"Duh, terimakasih ya sayang", kata Cie Natalia lalu memegangku dan mencium ke-2  pipiku.

Jantungku berdebar-debar kuat karena dekapan dan kecupan Cie Natalia barusan. Wangi rambut Cie Natalia yang menimpa mukaku membuat pikiranku mulai kacau balau.

Namun saya sadar bila semestinya saya tak lakukan perbuatan yang aneh aneh. Bagaimana juga Cie Natalia masihlah ada interaksi saudara denganku, dan saya tidak pengin ia paham bila saya menyandang masalah, adalah senang dengan sama-sama tipeku, meski tentu saya masih menggemari lelaki.

Andy! Saya terpikir janji telpon jam delapan malam. Oh, apa saya telah membiarkan saat yang kutunggu nantikan itu?

Saya lekas cari dan lihat jam dinding, dan saya menarik napas lega sewaktu saya lihat jam itu menunjuk jam 1/2 tujuh, malam pastinya.

"Ih Cie Cie, gak perlu gunakan thanks dech . Maka, Eliza tiba esok malam ya Cie?", tanyaku dengan manja.

"Eliza, bila kamu pengin, kamu terus bermalam dalam rumah Cie Cie ini malam. Kamu membawa saja busana untuk esok, dan busana sekolah buat Senin kelak . Sehingga kamu dapat istirahat dalam rumah Cie Cie, sekaligus nemanin Cie Cie getho. Nyatanya gak nikmat pula sendirian di dalam rumah makin lama, hihi…", kata Cie Natalia sekalian ketawa kecil.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART7


"Yee… mmm… tetapi bisa pula sich. sesaat ya Cie, Eliza siap siap dahulu", kataku dengan puas.

Aku segera saja menyepakati penawaran Cie Natalia. Saya gak tahu apa banyak pejantan itu telah senang ataukah belum pesta nikmati badanku barusan sore. Tetapi yang jelas saya tidak sedang tertarik layani gairah sex mereka.

Saya mengelak pada mereka ini benar-benar tidak dikarenakan mereka wajahnya buruk. Malah diam diam saya sadari hal demikian sebetulnya justru meningkatkan hasratku, waktu saya mesti mengikhlaskan diriku diperkosa oleh banyak pejantan yang wajahnya gak karuan seperti pak Berbudiin, Wawan maupun Suwito.

Tetapi saya berpikiran buat istirahatkan badanku yang udah sangat kecapaian. Juga saya berpikiran buat ‘meliburkan' badanku dari sentuhan beberapa pejantan itu sepanjang sekian hari. Dengan demikian saya mengharapkan badanku akan sembuh. Sekian hari ini saya terasa benar-benar gapai. Bila dapat, saya dapat pulang dari rumah Cie Natalia hari Rabu malam saja.

Saya dapat menghubungi Cie Stefanny jika saya gak dapat les hari Senin esok, atau barangkali saja saya mengharap Cie Stefanny tiba ke rumah Cie Natalia, buat memberinya les padaku di situ. Masalah izin, saya sangat percaya papi mamaku tentu meluluskan, sebab dahulu sewaktu saya masih kecil, saya kerap bermalam di dalam rumah Cie Natalia. Saya dapat mengontak serta menghubungi mereka kelak seusai saya hingga dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza pengen bermalam di dalam rumah Cie Cie hingga sampai hari Selasa malam. Bisa gak Cie?", saya ajukan pertanyaan pada Cie Natalia yang tungguiku.

"Bisa donk Eliza… ingin bermalam 1 bulan, 1 tahun, itu  bisa kalaupun kamu ingin", goda Cie Natalia.

"Yee… ya sudah, Eliza bermalam hingga Selasa malam ya Cie", kataku yang dibalas anggukan dan senyuman manis Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mempersiapkan seluruhnya. Sejumlah buku sekolah hingga sampai hari Rabu kumasukkan ke tas sekolahku sampai nyaris gak muat. Saya ambil tas bajuku yang lumayan besar, serta saya masukkan handuk kering, selimut kesukaanku, tiga stel seragam sekolah plus kaus kaki untuk Senin hingga Rabu.

Gak lupa saya pilih lima stel pakaian rumah dan busana tidurku. Yang jelas saya masukkan seragam baletku, komplet dengan sepatu balet yang udah kubungkus dengan kantung plastik. Serta sudah pasti beberapa pasang bra dan celana dalam yang sekiranya akan cukup hingga hari Rabu kelak.

Juga diam diam saya bawa pil anti hamil yang teratur kuminum di waktu suburku, serta kuselipkan pada timbunan pakaian yang telah ada pada tas bajuku. Entahlah mengapa saya terasa pil itu harus kubawa, meskipun seingatku tiada pembantu laki-laki di dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza pengen mandi dahulu. Namun Cie Cie tidak boleh pulang dahulu ya, Eliza pengin pergi duanya sama kelak", saya meminta dengan manja.

"Iya, tidak boleh khawatir Eliza. Cie Cie nantikan kok", kata Cie Natalia yang sekarang tiduran dengan enjoy di atas ranjangku.

"Thanks ya Cie, kataku suka.

Saya lekas masuk ke kamar mandi selesai menyediakan pakaian gantiku. Secara sekejap saya mandi keramas sebersih bersihnya, gak lupa saya memanfaatkan cairan pencuci vaginaku untuk bersihkan lubang vaginaku yang berasa lembab dengan tersisa cairan cintaku di saat saya dihajar sore barusan.

Lalu sehabis saya keringkan rambut serta badanku, saya berpindah pakaian dan masukkan cairan pencuci vaginaku, sabun, shampoo, sikat gigi dan pasta gigi ke kantung plastik. Seusai kurasa tidaklah ada yang ketinggal, saya keluar kamar mandi.
 Sembari bercakap dengan Cie Natalia, saya meluangkan diri keringkan rambutku dengan hair dryer, pula menyisir rapi rambutku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART7

Seusai saya masukkan semua yang bisa kubawa ke tas bajuku, saya mematikan lampu serta AC kamarku. Sepatu sekolahku udah kumasukkan ke kantung ngeresek, dan saya sendiri menggunakan sandal yang umum kupakai buat acara rileks.

Lalu kami berdua lekas turun ketujuan garasi. Ditolong Cie Natalia, saya menempatkan semua barang bawaanku di mobilku. Selesai usai, saya panggil pak Bijaksanain, meminta buat menolong buka pintu garasi serta pintu gerbang, lalu saya serta Cie Natalia duanya sama masuk ke mobil masing-masing.

Sempat kusaksikan barusan pak Bijaksanain melihatku dengan terheran, tapi entahlah kelihatannya dari mata pak Bijaksanain dia dilihat suka, atau mungkin lebih persisnya lega melihatku. Diperjalanan ketujuan rumah Cie Natalia, saya baru terlintas terkait pembantaian sore barusan yang sebabkan saya semaput sebab orgasme.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama