CERITA DEWASA PENARI BOHAI JALANAN DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA PENARI BOHAI JALANAN DIPERKOSA PART2

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA DEWASA PENARI BOHAI JALANAN DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak06 Muka Juragan yang lebar itu melekat ke muka saya, bibirnya yang lebar melekat ke bibir saya, memaksakan mulut saya terbuka. Duh, lidahnya turut main pun, masuk-masuk ke dalam mulut saya, membawa bergelut lidah saya. Berbeda sekali rasanya dengan cium pipi atau cium tangan, rasanya hangat, geli… Saya kurang sukai berbau mulut Juragan, jijik dengan lidahnya yang basah, namun saya terasa tidak mau menentang, gak tahu kenapa… Lidahnya melumat lidah saya, bibirnya melumat bibir saya. Lama sekali kami kecupan, kecupan saya yang pertama, kepala saya terdesak kepalanya. Duh, yang saya melakukan ini salah gak ya? Iya, saya mulai sadar saya tengah jual tubuh saya… itu sebetulnya salah, namun kok… mengapa saya jadi gak perduli? Mengapa saya justru jadi bernafsu memikirkan bagaimana keliatannya saya saat ini? Saya hampir telanjang, susu saya habis diremas-remas, bibir merah saya dilahap, dan tubuh saya dihimpit tubuh laki laki. Bunyi-bunyi jilatan, desahan, serta cairan di mulut saya. Dan saya jadi kian terlarut. Lidah saya mulai menjilat balik lidah Juragan. Air liur Juragan saya telan.

"Uaahhh…" keluh saya waktu Juragan pada akhirnya menarik bibirnya.

Tersisa liur kami dari kecupan basah barusan masih nyantol seperti tali yang menyambung bibir saya dan bibir Juragan.

"Juragan… rasanya kok lain ya…" kata saya. "Jiah!"

Saya terkejut waktu Juragan mencubit-cubit pentil saya.

"Bagaimana Denok, kamu senang di cium seperti barusan? Nikmat kan?"

"Ahn…" desah saya lantaran kenikmatan pentil saya dimain-mainkan, oleh karena itu pembicaraan saya sudah tak tertangani,

"Iya Juragan… saya sukai di cium seperti tadi…"

"Benar? Bagus, bagus," Haduh! Juragan nyentuh sisi depan kancut saya! Ujarnya, "Saya membuat kamu lebih sedap di sini ya?"

Juragan menguak kancut saya serta menowel… menowel… itil saya!

"Coba bila begini…"

"Nhaaaa!! Iyhaaah? Aahh… gak boleh!!"

Seperti kesetrum saya waktu itil saya ditowel dan dikocak jari-jari Juragan. Mengapa ini… kok tubuh saya bereaksi sesuai itu?

CERITA DEWASA PENARI BOHAI JALANAN DIPERKOSA PART2

"Ooh… heehhh… aduh Juragan… kena…pa ini?" saya meracau, kebingungan dengan tubuh saya sendiri.

Saya belumlah sempat disentuh orang di sisi situ. Sumpah, saya gak tahu ada apakah kiranya. Rasanya ada suatu yang pengen keluar pada tubuh saya… Saya takut. Juragan terus memain-mainkan itil saya tiada ampun. Rasanya panas dingin, kalang kabut, bergidik! Dan… aduh, nikmat! Ditambahkan lagi, saat ini Juragan memasuk-masukkan jarinya pula ke… belahan memek saya!

"Aduh, aduh, ahh… Juragan! Juragan udah… gak boleh! Ah… saya… saya… aduh juragan ada yang pengen keluar Juragan… aduh…"

Memanglah, saya terasa seperti akan pipis… Haduh bagaimana ini, masa' saya pipis di muka Juragan? Jari-jari Juragan terus main di kemaluan saya, dan gak tahu mengapa, saya malahan ngangkat-ngangkat selangkangan saya!

"Uuuuaaahhh… iyaaA!!"

Bobol-lah pertahanan saya pada akhirnya, serta kedengar bunyi "criiit" dari itil saya yang memuncratkan suatu hal.sebuah hal.  Aduhhh… malunya. Saya berasa seperti baru saja pipis di dipan Juragan. (Terakhir saya ketahui itu bukan pipis). Tapi… kok rasanya nikmat dan sangatlah nikmat, sampai ada yang keluar tubuh saya selepas itil dan memek saya dimain-mainkan Juragan? Hingga sampai saya angkat pinggul saya?

"Haahh… haduhh…" Saya tersengal, seusai ngecrit, tubuh saya seperti habis terkena strum atau kesambar petir. Duh, gila tenan. Sampai gemetar. Juragan senyuman di muka muka saya, sekalian ngomong, "Nach, itu buat mula-mula, Denok…"

Serta tiba-tiba saja, Juragan telah membuka celana, serta melekatkan… melekatkan… anunya di belahan memek saya!

"Aduh, Juragan…! Itu… Kok ditempel ke anu saya?!" kata saya. Memanglah saya belum ketahui banyak berkaitan tubuh lelaki dan wanita.

"Ini namanya kontol, Denok," Juragan mengatakan, "Kontol ini pengen masuk ke memekmu…"

Saya melotot menyaksikan anunya Juragan yang besar serta berurat itu. "Tapi… tetapi tidak bakalan muat, Juragan!"

"Tidak apa-apa… Kukasih kamu tiga puluh ribu kembali kalaupun kamu ingin kumasuki."

Ini kali Juragan tak tunggu jawaban saya. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Beliau langsung turunkan tubuhnya yang besar itu, menekan tubuh saya di bawahnya. Serta anunya… kontolnya… masuk ke memek saya! Ampuun! Sakit! Saya hingga sampai njerit!

"AaaaAAAA!! Aduuuu!!"

Juragan mendengus dan menggerung. "Huoooh! Kamu masih perawan ya Denok!? Sempit sekali!"

Perawan? Aduh biyung… saya digagahi Juragan! Tubuh Juragan yang berat menindih tubuh saya, dadanya menggencet susu saya, kontolnya yang besar itu mencoblos memek saya… menerobos kehormatan saya… Saya terasa sakit campur nikmat campur malu… Aduh, Bapak, Simbok, saya bukan perawan kembali!

"Saya masuk lebih dalam kembali, ya, Denok?" Juragan ajukan pertanyaan tiada tunggu jawaban, menerobos jadi dalam ke anu saya. Saya sekedar dapat bernada ah uh saja. Lantas perlahan-lahan Juragan menarik kontolnya sampai keluar semua… Beliau gapai belakang kepala saya, suruh saya memandang. Di kontolnya terlihat bintik darah, darah perawan saya! Haduh biyung. Juragan tertawa, lalu beliau cium bibir saya kembali. Sekalian mencium, anunya ia tambahkan kembali ke memek saya.

Saya njerit kembali, tetapi mulut saya ketutupan mulutnya. Setelah itu Juragan terus nggenjot saya, masuk-keluar, masuk keluar, jadi lama lebih cepat. Tubuh saya digempar-guncang, kepala saya menenggak-nenggak, sepasang susu saya gondal-gandul, diguncang pergerakan Juragan. Saya hingga sampai gak dapat bicara, cuman dapat ndesah serta njerit tidak karuan. Saya usaha memohon Juragan gak boleh kencang-kencang, namun beliau tidak dengarkan. Tapi…kok saya berasa nikmat, ya? Duh, saya kembali di… dientot sama Juragan, serta saya baru mengerti ngentot itu… enak… udah gitu… saya… dilunasi? Mengapa nggak sejak dahulu saja, ya?Terbayang pemikiran semacam itu dalam kepala saya. Namun saya abaikan. Saya luluh karena serangan-gempuran Juragan. Waktu beliau rebah serta meminta saya tegak, saya nurut. Dan tubuh saya gerak sendiri, turun naik sekalian masih tersodok kontolnya.

"Aah! Aiih!! Hiih!"

Duh, saya telah tidak tahu kembali apa yang keluar bibir saya, atau kayak apa nampaknya saya. Muka saya pastinya tampak cabul sekali. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Dada saya gonjang-ganjing. Juragan nampak suka.

"Hah… uh… Mari selalu Denok… saya puas ndengar suaramu jika dientot… mbikin lebih hasrat. Kamu sukai juga, kan?" Juragan usaha ngajak bercakap. Saya njawab dengan lenguhan dan omongan tidak terang, ah-ah uh-uh. "Hauhh… Ga…n! Enakh… ahh…"

"Denokh… uh… kelak jika telah sampai… kamu njerit yang keras ya?" pinta Juragan di antara napasnya yang mengincar.

"Hingga?" Saya kebingungan apa artinya.

"Kelak pun kamu… uh… hh… rasa sendiri," kata Juragan.

"Yang seperti… uh… barusan. Saya mau… keluarin dalam kamu jika kamu udah… sampai, ya?"

"Hah… ough… di… dalam?" sumpah, saya tidak mengerti apa tujuannya Juragan, serta gak sempat mikir juga.  Mana sempat mikir, kalaupun kepala saya dipenuhi dengan hati nikmat sebab dientot Juragan. Tetapi tidak lama lantas saya berasa ada yang mencapai puncak pada tubuh saya, waktu seperti itil serta memek saya dimain-mainkan barusan. Apakah sudah waktunya?

Saya gak dapat kontrol tubuh saya. Saya tambah suka nggoyang pinggul, rasakan kontol Juragan dalam anu saya.

"Eahh!! Uwahh!! Haduhh!! JURAGAAAN!! ANNGGGHHHH!!" Serta menjeritlah saya.

Juragan dengar saya njerit, dan langsung memegang tangan saya sembari angkat pinggulnya maka dari itu burungnya masuk sedalam-dalamnya ke memek saya.

"Khn! Ghooh!"

Mata saya melotot, mulut saya nganga, kemungkinan lidah saya menjulur keluar, saya sudah tak perduli semesum apa cakepg saya saat lagi saya menjerit kenikmatan itu. Saya rasakan ada yang keluar di kemaluan saya. Basah dan hangat. Dari anunya Juragan. Buat kali pertamanya ada orang yang menyebar benihnya di pada tubuh saya.

"Hiyahh…" erang saya.

Tubuh saya cenderung di depan, ke-2  tangan saya bertopang ke dada Juragan, kepala saya mendangak, menganga sembari memekik. Dan selanjutnya runtuhlah tubuh saya ke dada Juragan, ngos-ngosan, mendesah-desah. Susu saya yang tertekan jadi menyembul ke samping tubuh, pentilnya muncul keras. Sejumlah lama saya terkulai di atas tubuh Juragan yang empuk. 

CERITA DEWASA PENARI BOHAI JALANAN DIPERKOSA PART2

Ia terus geser saya dan bangun, lalu menggunakan kembali busananya. Sekalian kenakan pakaian, ia bicara ke saya.

"Hehehe. Cukup bisa pula ndapat perawan siang-siang begini… Kalaupun kamu pengen, Denok, mencari uang itu gak sulit…"

Beliau jatuhkan enam helai lima puluh beberapa ribu ke dekat muka saya. Saya nggeletak tidak karuan di tempat tidur Juragan, mandi keringat, ngos-ngosan. 

"Itu untuk kamu," kata Juragan. "Cukup kan untuk membayar kontrak kamu 3 bulan?"

Saya tiduran lumayan lama hingga kemudian kemampuan saya kembali. Tergesa-gesa saya gunakan kembali kemben dan kain saya. Haduh, gantengg saya tentu sudah tidak karuan. Bedak saya sampai luntur serta menempel di seprai dipan Juragan. Juragan lagi duduk memerhatikan saya yang kalang kabut gunakan pakaian. Beliau diam saja. Saya pamitan dan terburu-buru turun. Di bawah, di muka toko makin ramai. Sebagian orang karyawan Juragan manggil saya, tetapi saya tidak berani hadapi mereka, ditambah lagi cocok awut-awutan berikut ini. Saya sampai 1/2 lari tinggalkan toko beras Juragan, langsung ke sewaan. Ee, nyatanya ibu pemilik kontrak kembali menduduki di muka.

"Siang-siang kok telah balik, Denok? Lah, kok awut-awutan begitu? Habis ngapain kamu?"

Semua pertanyaannya saya hiraukan, saya jejalkan uang yang saya bisa ke tangannya, lalu saya segera mabur ke kamar. Saya lekas membuka busana dan sanggul, masuk kamar mandi, serta mandi…ngguyur sekujur badan, basuh muka. Masih tidak yakin apa yang baru saja saya kerjakan secara Juragan. Saya baru saja berikan keperawanan saya ke Juragan… diganti uang sewaan 3 bulan. Apa saya bersusah-hati atau malu? Apa saya harusnya bersusah-hati atau malu? Gak tahulah… Tetapi yang berlangsung jadi tangan saya mulai meraba-raba selangkangan saya, mainkan itil saya seperti yang tengah dilakukan Juragan tadi…

Saya sang Denok, penari jalanan. Ini peristiwa kehidupan saya. Sehabis hari itu, ada yang berganti di kehidupan saya. Saya terus cari penghidupan dengan menari buat beberapa orang di Pasar. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Tetapi ada yang lain…sekarang, sewaktu-waktu saya penting uang, saya tidak kembali enggan-segan menjajakan tubuh saya ke laki laki.  saya mengetahui ini gak betul, serta semestinya saya stop, tetapi bujukan uang terlampau kuat. Saya sang Denok, penari jalanan, seluruh orang di Pasar tahu saya. Siapakah yang tak tahu sang Denok yang berkemben merah, berbedak dan bergincu tebal, bertahi lalat di pipi.

Dan saat ini saya juga dikenal jadi Denok yang susunya montok, bokongnya sintal, goyangannya oke. Udah malam, serta saya baru-baru ini menari buat sebagian orang supir truk pengangkut sayur yang habis bedah muatan. Saya kalungkan selendang saya ke salah seorang, saya berikan senyuman manis dan saya bisikkan harga saya jika ia pengen.

"Benar nih, begitu?" kata sang supir yang memiliki tubuh kerempeng, punya rambut cepak, serta mulutnya berbau minuman.

"Hehehe," ucapnya sekalian menggauli kemben saya.

"Pengin donk nyobain," ia remas tetek saya.

Dari seluruh orang yang berada pada sana, hanya ia serta seorang temannya yang ‘nanggap' saya. Saya membawa supir-supir itu ke jejeran kios kosong dalam pasar, yang gak laku-laku dikontrak karena terletak sangat ke dalam.  Saya membuka satu diantaranya dan saya hidupkan lampunya, dan 2 orang supir itu juga saya layani di situ. Saya digilir mereka berdua dari sana. Mereka mohon saya layani mereka sekalian. Jadilah saya dikempit mereka berdua… seorang ngentoti memek saya, serta yang satunya saya kasih pantat saya.

"Aduh, Neng, bokongnya sempit benar-benar, nih," kata orang yang nyoblos bokong saya. "Anyar pertama kalinya?"

"Ah, tidak Bang," kata saya malu, sela napas mengincar.

Temannya main-main menanya, pernah sama berapakah orang saya bersetubuh. Berapakah ya? Saya pikirkan barangkali dua puluh atau lebih.  Saya gak ngitung. Saya gak peduli… yang saya berpikir cuman kerja sesuai ini lebih enteng memperoleh duit. Saya  tidak terasa sendirian kembali.

"Uohhh… buang di dalam bisa tidak Neng?" bertanya supir yang di muka saya.

CERITA DEWASA PENARI BOHAI JALANAN DIPERKOSA PART2

Saya ngangguk. Ia muncrat di memek saya. Saya tahu itu sesungguhnya bahaya, tetapi rasanya lebih enak… anget serta lebih bahagia saja rasanya. Serta selanjutnya, saya memperoleh duit. Sebulan-dua bulan selepas Juragan ngambil kegadisan saya, saya jadi semakin memiliki pengalaman jadi lonte. Telah banyak orang di Pasar yang merasai tubuh saya: kuli, pedagang, preman, petugas, tukang ojek, supir dan sebagainya. Dan saya menjadi tambah dekat sama mereka semua. 

Saya seperti nyimpan semuanya rahasia mereka. Hihihi…  siapakah yang kontolnya amat besar, siapakah yang kurang kuat syahwat, kadangkala saya sampai tahu soal rumah tangga mereka. Saya mengerti beberapa orang yang setiap harinya tampak galak atau rajin ke arah tempat beribadah, namun apabila sudah pingin, mereka cari saya juga.  Saya pun beberapa kali tidur dengan Juragan. Juragan kerap suruh saya coba sejumlah hal anyar. Semisalnya ngemut dan nyedot. Atau gunakan tetek saya bikin njepit kontol. Pun jika lubang bokong saya dapat dientot juga.  Duh, waktu kali pertama coba itu, saya jejeritan. Sakit! Meminta ampun sakitnya. Namun lambat-laun kebiasa juga.  Saya pula jadi kian tahu dengan Juragan. Wanita yang berada di photo bersama Juragan itu betul istrinya, tetapi telah wafat. Mati waktu melahirkan anak sulung, anaknya tidak juga selamat. Juragan sejauh ini kesepian, dan hidupnya sekedar mengurus toko beras saja. Saya jadi kasihan sama Juragan, rupanya beliau sendirian  seperti saya. Saya pun jadi tahu kalau dahulu, waktu muda dan masih tinggal di kampungnya, Juragan pernah suka orang penari juga.  Hanya masa itu Juragan masih belum mempunyai apapun, apa lagi penari itu pula simpanan seseorang camat. Juragan hanya dapat melihat serta terkagum pada dari jarak jauh tiap-tiap kali sang penari itu mentas.

Kata Juragan, saya serupa penari itu. Kemungkinan lantaran itu pun Juragan terus memohon saya gunakan busana dan dandanan penari komplet tiap-tiap kali beliau nanggap saya…Yah, saya ikut serta puas bila dapat buat Juragan puas. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kian hari saya kian terlarut di kehidupan sebagai penari yang berjualan tubuh. Lantaran uang, harga diri saya lupakan, serta saya menjadi bahan pelepasan hasrat laki laki. Tiap-tiap kali ada orang menggencet saya, menyentuh saya, masuk tubuh saya… sesungguhnya saya ingat jalan ini tidak betul, tetapi tubuh saya lagi meminta lebih.  Saya jadi gak tahu kembali apa saya masih melakukan karena hanya uang. Lama-lama saya semakin genting. Layani dua-tiga orang sekalian.

Tidak terhitung orang yang buang benih di kandung saya. Saya lantas tambah berani. Selanjutnya saya gak dapat kembali kalkulasi berapakah orang yang udah rasakan tubuh saya, dan saya juga hamil… Alamiah, bila ingat telah demikian banyak orang-orang yang dapat menghamili saya. Namun saya terus melacur walau perut saya menjadi membesar. Dan saya  terus ada ke Juragan. Kali terakhir saya tidur dengan Juragan, perut saya telah mulai mencolok, dan beliau terlihat rada cemas dengan saya.

"Biarlah Denok… Kamu stop saja, ingat kondisi kamu," kata Juragan sembari perlahan-lahan melecut saya.

"Tidak apapun Juragan…" kata saya.

Saya tersenyum buat Juragan. Saya ingat dahulu saya tak senyuman buat beliau waktu pertama beliau setubuhi saya. Namun saat ini, antara seluruhnya konsumen saya, saya hanya dapat senyuman buat Juragan… Senyuman setulus hati. Mengapa? Entahlah… saya sendiri pun tidak tahu. Karena kemungkinan sehabis Simbok wafat, Juragan-lah yang sangat dekat dengan saya? Yang terang saya benar-benar nikmati masa-masa bersama Juragan. Tergolong saat ini, waktu beliau lagi senggama dengan saya, sembari gantenggnya waswas. Rasanya saya mau membikin beliau gak cemas. Bukan sakit, malu, atau jijik, saya berbahagia setiap kali tubuh Juragan menyatu dengan tubuh saya.

Nyaris satu tahun sehabis saya serta Simbok tinggalkan rumah untuk menjadi penari jalanan di Jakarta, ada lagi satu momen yang ngubah hidup saya. Saya telah 6 bulan hamil, namun masih keliling menari… Saya sudah semestinya stop. Tetapi saya mbandel. 

CERITA DEWASA PENARI BOHAI JALANAN DIPERKOSA PART2

Saya tak sadar diri di jalan. Tentunya ada yang memandang serta menolong saya, masalahnya saya siuman di rumah sakit. Larut malam. Serta dari sisi tempat tidur rumah sakit, duduk sendirian sekalian pegangi tangan saya, ada Juragan.

"Kamu udah sadar Denok? Syukuuur…" kata Juragan pas lihat saya siuman.

Juragan menangis. Saya tidak dapat apapun sebab masih lemas. Setelah itu Juragan kasih tahu saya, beliau serta anak buahnya yang membawa saya ke rumah sakit. Serta jika saya keguguran.

"Duh, untung kamu masih selamat, Denok… Tetapi anakmu…" Juragan ngomong itu semua sembari nangis.

"Denok, maaf… maafkan saya. Jika tidak dikarenakan yang pertamanya kali itu, kamu gak mesti hingga seperti ini… Saya salah, Denok, saya yang ndorong kamu hingga sampai jadi begini… Salahku besar sekali sama kamu, Denok…"

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama