CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA , Hasrat-Bispak06 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja udah memusnahkan kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas masalah Ryoko usai, Sani memang balik ke sana. Namun ia cuman memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya serta tanggapan dingin dari penjaga di muka.

"Sebab telah diberhentikan, Anda telah tak punya hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."

Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…

"Bapak tak berada pada tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 

"Kapan pulangnya?"

"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Kalaupun tak ada kepentingan penting, saya tak dapat tolong."

Sani tidak dapat ajukan pertanyaan seterusnya lantaran sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 

Habis…! Selepas instansi dan keluarga, Bambang Harjadi lantas sudah matikannya. Tak ada kembali manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara sempoyong dan jiwa tergoyang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak kelihatan di tengah-tengah siraman hujan deras.

Seandainya ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!

Tetapi ia penjahat!

Apakah beda dengan diri kamu? Meski penjahat, malahan Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?

Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?

Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastilah arah, dan hujan masih tetap turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, serta terciprat waktu kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seorang pengendara motor ada di dalam sampingnya, dan bercakap padanya,

"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA 

Sesaat Sani terheran. Lantas ia memilih untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia tidak peduli…

"Ke mana?"

Sani menggumam gak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek juga melesat tembus hujan, di tengahnya kota yang tuju senja.

Mendekati malam…

"Penonton. Kasus penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang mengikutsertakan pelaku polwan membuka lagi set anyar waktu beberapa waktu ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang dikira diaktori JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian mengatakan video itu tidak ada hubungan dengan kasus ini serta bukan sertakan JP. JP sendiri didapati udah dihentikan secara tidak hormat sebab dapat dibuktikan mengerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam terus menyiarkan perihal-perihal yang menusuk Sani.

"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa beberapa laki laki.

Mereka sedang ada pada satu warung kecil di lokasi lusuh, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur sebab ia sendiri sudah tidak kuat mengusung kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.

"Eh saya ada videonya yang ada pada tivi itu loh!" heboh seorang laki laki di dekat Sani. "Aku diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin menonton tidak?"

Beberapa temannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani dalam warung itu.

"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"

Beberapa lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberi komentar saru lihat selingan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung sampai malam serta menyiram warung itu.

"Eh Non, pengin turut saksikan film sengit tidak?" Sang tukang ojek baru saja memboncengkan Sani mengusung kepala Sani maka Sani dapat lihat video di HP temannya.

Seorang temannya kembali, nampaknya preman, mengelus paha Sani. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Sani yang mabok tidak mampu menantang di saat dimainkan semacam itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan beberapa photo Sani saat lagi menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil di waktu penangkapan di dermaga, serta beberapa foto asal dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Semisalkan Sani masih berpikir jernih, ia wajar syak wasangka dengan bocornya seluruhnya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman mencapai muka Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Beberapa kawannya jadi tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak paham, tak perduli, siapa wanita elok kepanikan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka serta kebenaran ada wanita…

"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis yang di video!" kata sang pemilik HP.

"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"

"Eh sudah tengah malem nih. Gua pengin tutup!" kata seorang, kelihatannya pemilik warung. "Mari bayar, tak boleh pada ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"

Sang tukang ojek lalu omong, "Sori Bang, aku kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Namun kalau gua bayar gunakan ia saja bagaimana?"

"Iktikad lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.

"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.

Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman terus menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.

"Oke," kata sang pemilik warung sembari perhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi aku lebih dulu yang pakai ia. Gua kagak pengin sisa elu di."

"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Beberapa orang di situ menghalau seluruh yang berada pada atas meja, lalu mengangkut badan Sani dan menempatkannya terlentang di atas meja, disediakan untuk jadi tempat pelepasan gairah.

Pagi…

Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang telah rada tinggi.

"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.

"Telah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.

"Kepala… sakit…" keluh Sani.

"Rata-rata minum sampai ketiduran di sini ya?"

"Auhh… gak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani sekedar dapat berbicara putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang berbicara dengannya.

"Sampai tak pakai pakaian ini. Mari, bangun, gunakan pakaian dahulu."

Sani bangun dengan kerepotan, lalu menggunakan kembali busananya yang berantakan. Ia juga sadar di vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terlintas insiden-kejadian sama waktu masih menyusup, ia tertidur sehabis layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.

"Ada… kamar mandi di sini?"

"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank luar biasa kusam, dan kuku bercat merah yang gak rapi.

Sani ketujuan belakang warung, di situ ada WC jongkok simpel yang kotor dengan ember dan gayung. Meredam jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.

"Ucapnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"

"Alip? Wisma?"

"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini tukasnya kamu pengen cari kerja."

Sani cukup kebingungan.

"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sekalian menghidupkan rokok.

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantaranya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.

"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. 

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA 

"Betul ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"

Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.

"NGENTOT!!"

"MINGGAT LU BANGKE!!"

BUKK! BRAK! DUGG!!

Seorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak dan menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerja keras berdiri serta selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang serangnya membentak-bentak.

"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.

"Orang main ngga bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.

"Ramai sangat sich," 

Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta pakaian kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses capai kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya secara baik, mempersilahkannya duduk di sofa depan dan tiada disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka macam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau beberapa macam wangi-wangian murahan berbenturan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada serta paha, tapi kesan-kesan murahan tak dapat raib. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, rupanya ada pula yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada pada tengah. Wanita itu kenakan blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran nampak. Meskipun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, mukanya masih lebih elok. 

Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak menunjuk Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Ia sungguh-sungguh terasa tidak punyai harga diri kembali selepas dibuat malu di mata khalayak, disingkirkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri di saat mabok. Jadi ia juga gak pikir beberapa macam waktu Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak akan terasa dianya wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama hal yang didakwakan penjuru dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disinilah daerah yang patut buatnya, di mana seluruhnya orang didalamnya tidak punyai harga diri. Di mana semua wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh dan harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu banyak pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan tugasnya di bawah Ryoko dahulu, tapi kelasnya berbeda jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 

Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak susah-susah ajak bercakap atau berteman sang bapak, dia segera menanggalkan kemeja lelaki hidung belang itu, lalu menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta selanjutnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah saat bekerja buat Ryoko gak raib. Setelah membasahi seluruhnya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, dan terus turun sampai lubang anus.

Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh untung memperoleh service papan atas pada tempat murahan itu. 

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA 

Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.

Ia telah tak memikir gunakan kondom—dia tidak perduli kembali dengan dianya sendiri, gak perduli dampak hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian merengkuh kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.

Yang cukup di luar pendapat, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memacunya hingga ia sendiri orgasme, tetapi tamunya selalu tegang. Mereka setelah itu ubah status jadi misionaris, dan sang bapak memacunya cukuplah lama, kemungkinan 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.

"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, namun ia gak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering sebab kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pula, biarpun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menyimpan uang di atas dipan dan mengeloyor pergi. Sani tergeletak mengangkang, ngilu. Tetapi kerjaannya belum tuntas. Kecantikan alami Sani udah membuat beberapa lelaki hidung belang menyemut pengin nikmati kemulusan badannya. Serta baru-baru ini Sani bangun serta memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat pertarungannya barusan telah buka dengan paksakan. 

3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah orang pada mereka yang kayaknya pimpinan gerombongan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat buat menantang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen setia awal kalinya, dan dia memanglah tidak ingin kembali menantang. Dia melepaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksain berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lututnya lumayan sakit sebab terbentur semen kasar, dan perih waktu dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekalipun tidak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor dan berbau punyanya ke mulut elok si gadis yang sekarang terselak, dan usaha baiknya untuk memberikan kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya untuk memberinya servis terpilih. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai mengitari Sani… 

lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… seumpama Sani tahu bila beberapa preman itu sekali-kali tidak bayar satu rupiah juga untuk nikmati badan cantiknya! Andaikan Sani tahu kalaupun Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada lantaran mesti membebaskan bintangnya jadi penghasilan uang keamanan yang teratur ditagih banyak preman.  Dan Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu sejalan badannya yang ditangani seperti binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat sewaktu dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani terlentang semaput tidak punya daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, serta anusnya membuka…

Nyaris 5 bulan Sani melalui jabatan menjadi pelacur kelas teri. kecantikannya tidak sirna, bahkan juga kenggunannya kian terpancar meskipun dia gak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias begitu menor buat mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, bahkan juga hampir tidak bermake-up jadi membutanya jadi amat anggun, serta mengakibatkan banyak lelaki yang inginkan servis dari dirinya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dijalankannya membuat konsumen setianya demikian menggemari dirinya sendiri. Serta demikian keseluruhan service yang diberi Sani sampai banyak konsumen setianya tidak akan mengerti bila si gadis mulai merekayasa orgasmenya.

Ya, seperti secara umum banyak pelacur yang sangat sering layani lelaki, Sani mulai berasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. 

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA 

Sampai dia mulai bergaya untuk membikin banyak tamunya terasa bagaikan laki laki dahsyat.

Meski sebenarnya kalau tidak dikarenakan obat kuat, karenanya dalam perhitungan 3 hingga sampai 5 menit karena itu banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…

Serta sepanjang 5 bulan itu, keterkenalan yang dicapai Sani mulai membikin seseorang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Lantaran saat sebelum Sani ada dirinya-lah bintang di semuanya kompleks Kalirotan.

"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.

"Apa?" kata Margo perlahan akan tetapi dengan suara berani.

"Saya tidak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram ibarat anak kecil yang pengin jadi perhatian.

"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meski sebetulnya dia bisa mengira wanita yang mana dikatakan Mira, sebab dia sendiri sudah berulangkali cicipi kehangatan dan service keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cara gratis sebagai bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Tergolong saat tanpa jijik serta geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…

BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama