CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA PART2

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak06 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, waktu dia sedang menanti anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta suatu sengatan taser di uluhatinya membuat goyah hingga dia tidak dapat menentang di saat ditarik ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo sudah tidak aneh kembali dengan area penyelidikan. Dia beberapa kali sudah harus duduk di dalam ruang semacam itu, berunding buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tetapi ini kali keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia jadi belum kenal siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, bahkan juga dia lantas mengaku kalaupun dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, waktu ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu jadi permulaan. Margo yang rata-rata tidak sabaran dan berani menantang saat ini memutuskan mengkaji.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya pengen, kau lihat dia… Kau dan anak buahmu bisa pakai ia sebagai jasa uang keamanan seperti yang umum kau laksanakan. "

Embusan cerutu cuba melanda paras Margo. Orang ini istimewa, pikirkan Margo… dia berbicara musuh yang  lebih kuat dibanding dianya sendiri.

"Anak buahku akan juga kerap hadir seperti biasanya, mengharap jumlah darimu… dan kamu bakal antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah mati-matian… kau mesti mengatur sampai tamunya jadi bertambah beberapa dari tempat yang lainnya, meski sebetulnya tanpa ada kontribusimu juga ia pasti bakal menjadi bintang di sana… Sebarkan informasi, sebarkan terkait dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya berkemauan kuat untuk bertanya… "Mengapa kau ingin merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepada kamu?"

Lelaki itu menjawab, "Saya pengin membinasakan dianya, sampai jika waktunya udah tiba… dia dapat taat seluruhnya pada diriku… 

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA PART2

Tetapi, seblum dia memperoleh status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus merasai apakah yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta membikin Margo balik ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan terheran…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"

Mira menyaksikan kalaupun Margo menjadi pucat sesudah terima telpon itu… serta Mira belum sempat lihat Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, bikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengen urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simpel itu, tetapi hatinya sedikit bahagia karena dia dapat memprovokasi Margo untuk membinasakan Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Omongan barusan membikin Margo benar-benar takut. Lelaki itu sungguh-sungguh iblis…

"Margo… tentu saja saat ini Mira telah berikan badannya kepada kamu jadi bayaran untuk merusak Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau bakal lakukan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima areamu… silahkan siksa Sani, tiduri berusaha keras, namun janganlah sampai ia mati… Kau bisa bawa Mira, agar ia ikut juga menganiaya Sani untuk melepaskan marahnya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang berbelanja sayur, cuman kenakan tank kampiun serta celana pendek, tidak terlampau melihat Mira yang ada dekatinya. Dia memandang wanita itu sama dengan dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira beraga ramah. "Berbelanja?"

Sani cuma tersenyum simpul, dia lagi tak ingin berbasa-basi. Sampai sebetulnya dia sendiri gak memiliki banyak kawan di Kalirotan. Dia bertambah lebih tertutup dalam sosialisasi. 

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Yang dia ingin kerjakan semata-mata buka pahanya lebar-lebar, serta membebaskan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara optimal.

"Sani… saya pengen minta bantuan sesaat, saya ingin mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… wajar banyak penyuka godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, akan tetapi Mira membekuk lengannya dan menariknya ke arah tempat yang rada sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira ke gang yang ia paham sebagai sisi terkejam di Kalirotan, dan tidak ada satu juga PSK yang cukup sehat untuk menjual diri di dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka Sani tergelincir jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Di saat si gadis bangun, dia bisa dengar bila pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sesaat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap karena silau. Dan di saat dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira selanjutnya ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang gak diperkira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira membuat Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira mendiami perut Sani, dan dengan brutal memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menabrakkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat membidik muka Sani tinggalkan sisa di paras mulus si bekas polwan. Semula Sani menunjuk pasrah.

Tapi instingnya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian memperoleh kemungkinan, Sani selekasnya memberi perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa berbuat kurang sopan, ya… terkecuali Margo…

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Ia melihat style perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. khususnya Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… jenis berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak akan berlaga bagaikan orang polwan. Dia sekarang cuma berlaga berdasar pada insting survival… dan ini cukup mencengangkan Margo, yang berharap kalaupun pelacur yang paling menjadi perhatian ini punyai ketrampilan berhadapan yang dapat membikin si perwira kagum. Tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang terhidang, terang terlihat kalaupun Mira mulai kerepotan. Sani sendiri mulai tampak kembali pada gaya berhadapannya yang dahulu.

Margo memberikan tandanya terhadap seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, mengatur rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis menyaksikan muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga sampai muntah serta megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang lekas jatuh terduduk, serta Mira memberinya sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang serta mendekap kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang berani hentikan cara Mira.

Nyatanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mengesah meredam sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira mengambil langkah maju.

Sekarang Margo sendiri yang membantai Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. 

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA PART2

Dia menyuruh lima panglimanya untuk berikan pelajaran pada Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan kemeja. Tetapi saat ini dia mesti memikir dianya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dirinya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi sebuah kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati perintah yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling cemerlang. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti merayu tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, juga menjilatinya… Serta khususnya lubang elok yang seperti tidak pernah buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit mendapat keasyikan sama, baik dari istri syah mereka atau pelacur yang lain memutuskan untuk gak melepaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu membawa bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti jika saat ini kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan membuat selangkangan eloknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terekspos bebas dihadapan lelaki bajingan yang terus berlakukan beberapa karyawan sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas gairah. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tanpa ada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyiapkan dirinya….

CTAAAAR!

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibuat dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya sewaktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya kian kuat waktu Margo memerintah anak buahnya buat membalik badannya, lalu tiada belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan serta pekikan meminta ampun Sani sekalipun gak digubris oleh Margo yang seolah membebaskan kemarahan yang ditahannya sampai kini. Saat lelaki itu selseai, badan si gadis bonyok penuh cedera sikatan kepala sabuk, sejumlah bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menikamkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak karena sikatan sabuk yang berulang-ulang di situ. Sani cuma dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis sebab keringat si kepala preman membuat perih bilur dan cidera di badannya. Sani cuman menggeletar membatasi perih sewaktu selanjutnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum pula tuntas di saat ke-10 anak buahnya selekasnya masuk Sani yang cuman dapat mendesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser menuju figure badan di pojok lain gudang itu. Pribadi Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya tampak patah dan dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya memanglah kejam… tetapi itu perlu. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira masih bernafas walaupun cuma kadangkala.

"Saya udah molorangmu, Mira… namun kamu menantang aku…." tuturnya sekalian bangun, menarik sisi kaki Mira ke arah pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

Margo mengusung badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman bagimu," tuturnya sekalian buka terpal.

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA PART2

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat sebab paparan matahari membuat Mira takut, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan semacam itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo dan disisihkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, akan tetapi dia tidak sanggup bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat rasakan kesakitan tanpa bisa melaksanakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang tengah mengerjakan Sani. Dua penis anak buahnya sedang membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis dipaksakan mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seorang anak buahnya sedang membabat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan benar-benar kasar. Margo melihat menuju kegilaan di hadapannya, sampai laras sebuah pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Dan seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang menyaksikan air muka beberapa kepercayaannya yang tidak mengenali takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya bikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima area yang gak lama pula mengikut tapak jejak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi kumpulan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

Pimpinan regu mendekati figur yang kembalikan pistol yang baru-baru ini mencabut nyawa Margo ke sarungnya.

"Lokasi telah ditangkap, semua intimidasi udah dinetralisir, laporan tuntas"

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lelaki itu mengacaukank serta pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati pribadi badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berbicara lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit dan mengalami jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia menyaksikan kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan semua cedera. Mereka dan banyak dokter berusaha dengan seisi tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang lalu. Dan tugas mereka sesuai harapan. Di saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta menyaksikan refleksi dianya di cermin, dia terpukau. Tidak ada satu cacat lantas yang tidak dibetulkan, sampai sejumlah bekas cedera di badannya anyar tampak jika jadi perhatian dari amat dekat. Selanjutnya, dokter yang menjaganya tiba serta bercakap,

"Selamat Nona, secepatnya anda boleh pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia bakal pulang? Dengan letoi Sani memakai makanan rumah sakit dan minum obat yang dikasihkan kepadanya. Dan entahlah kenapa dia berasa begitu letih…. sangatlah sangat letih…

"Dipan ini jadi bertambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sembari memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu pada akhirnya hadir jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis sendu, tangis berbahagia….

Setahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, perihal penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, akan tetapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dianya sendiri, dengan hasil sangatlah memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN MOLEK DIPERKOSA PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia banyak client saat ini jadi punya dia, maka ia kian dahsyat dalam berkuasa dibalik monitor meski ia saat ini sudah pensiun. Tak kenapa menyudahi profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak gapai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang setiap waktu, sebab semuanya kartu ada pada tangannya. Tahun kemarin Ryoko divonis gampang, cuman 1 tahun penjara. Betul-betul itu hukuman maksimum untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menyebutkan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah menempuh waktu hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama