CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART4

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART4, Hasrat-Bispak06 "Eh kalian review tidak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan selalu lihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech intinya", gerutu Sherly pada saat kami ketujuan parkir mobil.

"Saat iya Sher? Saya tidak lihat sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang dilihatin sekedar Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu bukan hanya saya saja lho!", kata Sherly dengan suara menarik.

"Kalian ini… apaan sich…", saya menyambat kecewa meskipun sesungguhnya hatiku puas sekali dengar seluruh ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan memang betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, namun yayangmu  kan", goda Sherly kembali, serta Jenny turut ketawa melihatku gak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja bersama-sama untuk mengejekku habis habisan dari sejak kantin hingga ke parkir mobil. Tidak ada yang dapat kulakukan, saya sudah tidak dapat membalasnya kalimat mereka serta pasrah saja disertai ke-2  pacarku ini, yang sampai hati membuatku lagi tersenyum malu sebagai berikut.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly sewaktu kami telah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian mengejek kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang setelah itu menunduk malu, barangkali karena ledekan Jenny itu.

"Hai  Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku sehabis membalasnya sebutan Andy.

Sekarang saya cuman dapat turut menunduk malu. Dikarenakan Jenny serta Sherly, saat ini lidahku rasanya kelu juga cuman untuk menegur Andy.

"Ya telah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Tidak boleh dilenyapkan lho!", kata Jenny yang tau-tau suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan suara lambat.

"Awas jika kamu hingga sampai melenyapkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan suara sepelan barusan.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART4

Mukaku rasanya sungguh-sungguh panas. Entahlah, barangkali mukaku telah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan dongkol bergabung suka serta malu, namun mereka berdua berlaku seakan tidak ada apa-apa sampai saya jadi bertambah gaungs dari mereka berdua.

"Ya telah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sembari mengangkat tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang lambaikan tangannya.

Saya balas melambai-lambaikan tangan tidak lama dari mereka berdua. Saat sebelum saya kembali menunduk malu, saya lihat sesaat, nyatanya Andy  lambaikan tangannya pada Jenny dan Sherly.

Diam diam saya terasa sedikit iri memikirkan apa yang lebih kurang hendak terjadi di dalam rumah Jenny sehabis ini. Ditambah lagi Sherly ikut pula kesana. Kemungkinan Sherly dan Jenny bakal membawa Cie Stefanny bermesraan atau sampai bercinta, serta perlahan-lahan hasratku mulai naik memikirkan semuanya itu.

Namun saya sadar saya jangan mengayalkan beberapa hal yang dapat menghidupkan hasratku saat lagi saya masih di sini bersama Andy, karena saya gak mau membuat malu diriku sendiri. Bahkan saya tidak boleh kehilangan fokusku kini. Saya tidak mau Andy menduga saya tidak perhatian kepadanya bila kedepannya obrolanku gak menyambung lantaran pikiranku yang melayang-layang ke mana saja.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali benar di saat saya memandang Andy.

"Hai pula Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, kendati pun dengan hati yang berdebar-debar tidak karuan.

Kami kembali termenung sekejap lama waktunya. Saya coba cairkan situasi yang canggung ini.

"Andy, kamu betul sedang nungguin saya?", saya menanyakan di Andy.

Andy tersenyum malu serta mengacauk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa mau tahu apa kurang lebih jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap cemas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli lihat kecemasan Andy. Meski tentunya saya terasa puas, namun saya mulai ingin tahu kenapa Andy menantiku di sini. Apa Andy mau menyampaikan suatu padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan semuanya perhatian yang dikasihkan Andy padaku ini, tetap juga kami ini belum juga dengan status sepasang doi.

Meskipun demikian, besar impianku jika dalam tempo dekat kami berdua dapat sungguh-sungguh jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telephone kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya berasa seperti tersambar petir pada siang hari yang benar-benar ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang benar-benar dingin. Nyaris saja saya semaput, serta saya hampir tidak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… ini waktu yang kutunggu nantikan semenjak saya berjumpa dan mengenali Andy di kelas 1 SMA. Pada akhirnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, serta saya mulai berani mengharapkan, mudah-mudahan mimpi cantikku dapat lekas tercapai.

"Bisa", saya menjawab sembari menunduk, serta saat ini tukar saya yang tersenyum malu bersatu rasa suka yang benar-benar sangatlah.

"Kalaupun gitu… saya malam nanti telephone kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nantikan ya", saya berucap perlahan, dan parasku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdetak dengan cepat, hingga sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini yaitu sebuah janji yang memuaskan buatku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya mohon pamit pada Andy selesai kembali lagi kami tercenung lumayan lama.

"Oh iya… saya pun pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu  take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdetak kuat.

Saya masuk ke mobilku sesudah sama sama melambai-lambaikan tangan dengan Andy. Sekarang saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy bakal mengontakku malam nanti, entahlah apa yang bisa kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Yang terang ini hari saya suka sekali, serta saya telah tak sabar menanti waktu ini berputar-putar hingga sampai jam delapan kelak, mendatangkan saat yang bagus untukku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya mendesak klakson mobilku 1 kali di saat saya telah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak berapa lama kemudian saya menyaksikan Wawan yang memberikan pintu buatku, dan saya jadi terpikir keusilanku barusan pagi. Saya mencegah napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Namun saya sedikit terkaget memandang ada mobil kokoku dalam garasi. Serta waktu saya menyaksikan kokoku ada pada dalam mobilnya, yang nampaknya repot mengutak atik suatu hal di mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang nyata menempatkan sakit hati padaku itu gak bakal seberani itu buat menyentuhku saat lagi ada kokoku di sini.

Jadi saya turun dengan rileks, dan merapat mengarah kokoku masih yang repot dalam mobilnya. Saya memandang Wawan yang menatapku dengan penuh hasrat, serta saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tanpa risau dapat diapa apakan olehnya. Serta saat ini saya udah ada pada samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu anyar nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya pengen donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya serta memberi satu kotak CD yang terbungkus ini padaku, keliatannya kokoku telah usai menempatkan CD lagu anyar itu di CD changer mobilnya.

"Terimakasih ya ko", kataku dengan suka serta menimang-nimang nimang CD itu, lantas mulai membaca baca title lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… mari makan dahulu, saya udah lapar nih", kata kokoku sekalian merecoki rambutku sampai jadi sedikit awut awutan semacam ini.

"Iih… apaan sich", saya marah-marah dan menguber kokoku yang telah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART4

Sekianlah bila saya bersua kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau sesuai ini. Lalu kami makan bersama sekalian sama sama bercerita beberapa hal yang baru kami alami.  Sudah pasti saya tidak segila itu buat bercerita semua pekerjaan seksual yang kualami pada kokoku.

"Me, saya kelak perlu handycam. Berada pada kamu kan me?", bertanya kokoku waktu kami telah tuntas makan.

"Oh iya… sesaat saya ambilkan ya ko", kataku sekalian membasuh tanganku.

"Aku segera turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku serta saya tunggu kokoku tuntas membersihkan tangan, lalu kami keduanya sama ke atas ke arah kamarku sembari kadang-kadang sama sama menghina, serta sekali ini saya yang menang demikian saya memakai Cie Stefanny menjadi bahan ledekan.

Saya lepaskan sepatu serta kaus kakiku, yang lantas segalanya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terpikir tempo hari, saat Jenny dan Sherly tiba mengantarku dan memandang sepatu Cie Stefanny.

Sekejap jantungku berdegap kuat. Tau-tau saya berasa takut mengandaikan apa reaksi kokoku jika dia memandang Cie Stefanny tertidur di dipan kamarku pada kondisi telanjang bundar. Namun aku lekas kembali tenang di saat saya sadar kalaupun tidaklah ada sepatu siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Dalam kamar, saya menghidupkan AC serta buka tirai jendela. Selesai kokoku membenahi anti virus di komputerku dan handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku minta pamit padaku, ucapnya pengin temani papi mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang pada malam hari seperti umumnya.

Sembari tutup pintu seusai kokoku udah keluar kamarku, saya mulai berpikiran, mempunyai arti saya sendirian sampai esok malam. Dan saya tahu saya mustahil berhasil lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini kalaupun saya tidak menutup diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan  memikir apa yang perlu kulakukan saat saya mesti makan nanti malam. Entahlah, kemungkinan saya mesti meredam lapar malam nanti. Yah, menganggapnya saja diet.

Karena itu saya mengamankan pintu kamarku, namun suatu ketukan ketika saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar dan keju kegemaranmu", kudengar suara kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur dan memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdegap cepat, serta saya usaha merehatkan diriku dengan menyelinapkan mukaku di dada kokoku yang cukup sektor ini.

Kokoku balas merengkuh badanku secara lembut, dan saya selalu diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga menjerit begitu?", bertanya kokoku dengan terheran-heran.

"Aku… anu… memang siapakah yang gak terkejut bila pintu yang baru kukunci telah diketok sesuai itu?", saya berkeberatan serta mendangak menyaksikan kokoku, serta saya menempatkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech bila getho", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya puas sekali dengan perbuatan halus kokoku ini. Saya kembali menyelisipkan parasku ke dada kokoku, dan saya merasakan aman ada pada dekapan kokoku.

Sebetulnya saya tidak mau melepas kokoku pergi, saya mau nikmati merasa aman ini. Tetapi saya takut kokoku justru syak wasangka dengan sikapku.

Jadi dengan berat hati saya membebaskan dekapanku di kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, sudah pasti gak lupa saya ucapkan terima kasih kepadanya.

Selesai kokoku keluar kamar, saya kembali menutup pintu kamarku biar saat nanti kokoku udah pergi, saya telah aman. Sekurangnya ini siang saya bebas dari masalah pak Bijakin, Wawan dan Suwito yang tentu gak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Dan roti yang diberi kokoku ini pastinya dapat melindungiku dari rasa lapar sewaktu kelak saya harus terpenjara dalam kamarku sendiri, untuk menghindar hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART4

Saat ini saya pengin tidur siang barang sesaat, agar malam nanti saya tidak lelah atau mengantuk waktu Andy mengontakku. Serta tentunya saya tidak langsung ingin tidur demikian saja, saya pengin tubuhku bersih maka saya dapat tidur secara nyaman.

Karenanya saya siap-siap untuk selekasnya mandi. Sembari menenteng handuk, saya berangkat ke kamar mandiku buat mempersiapkan air hangat pada shower dengan memutar handel keran menuju yang umumnya.

Sesudah saya terasa air yang memancar dari shower ini gak sangat dingin, dengan rileks saya melepaskan busana dan rok seragam sekolahku, pula bra dan celana dalamku, lalu segalanya kutaruh dalam keranjang pakaian kotor.

Saya mengamankan pintu kamar mandiku dan saya lekas berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa capek yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sehabis seluruhnya badanku basah, saya mulai memberikan hati badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, tetapi saya jadi menggigit bibirku sendiri saat saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Seringkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tiada berniat waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, dan dari mulanya yang tidak berencana itu sekarang saya sendiri yang malahan berencana sentuh serta memikat ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mendesah nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sembari mengandaikan Andy lagi mencumbu serta memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku waktu ini.

"Mmmh…", saya kembali mendesah dengan napas mengincar, sekalian pejamkan mataku dan nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, dan bersamaan hasratku yang tambah menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Seluruh rabaan serta penekanan yang kulakukan pada bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya mengayalkan Andy lagi mencumbuiku dengan mesra,  tengah meraba serta meremas ke-2  payudaraku secara lembut seperti berikut.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Hasratku mulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat waktu jemari tanganku memikat lubang vaginaku sendiri membuatku mengayalkan Andy mencabuliku dengan penuh cinta di kamar mandiku waktu ini.

"Mmm… ssshh…", saya mengesah, mendesah, dan menggeliang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang menarik lubang vaginaku sendiri serta saya terus mengandaikan Andy yang mengerjakan semuanya padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, dan napasku tambah gak memiliki aturan. Saya pejamkan mataku dan ke-2  pahaku ini kurapatkan semaksimal mungkin nikmati tiap renyutan yang menyebabkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Desahanku telah mulai beralih jadi dengusan, serta tidak lama setalah itu badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mengesah panjang, tidak kuat kembali terima seluruhnya kesan ini, dan saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas terengah, saya lihat ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku lagi merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal gara-gara kenakalanku ini, serta tenagaku kembali lagi seperti amblas demikian saja tidak tahu ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya meratap perlahan meredam malu memahami bila saya barusan bermasturbasi sembari mengandaikan Andy, serta saya usaha mendesak hasrat birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari situasi terangsang ini, serta orgasmeku juga menyurut. Rambutku jadi basah semua, dan saya memastikan untuk keramas sekaligus. Gak lupa saya bersihkan lubang vaginaku barusan sempat disanggupi cairan cintaku ini, serta saat ini saya udah merasakan nyaman dengan badanku.

Sesudah itu saya menghanduki rambut dan badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku sampai ke 1/2 pahaku.

Dan saya baru keluar kamar mandiku, sewaktu saya hampir menjerit sewaktu saya lihat bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku tadi tirainya tidak kututup.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MONTOK PART4

"Kalian ini udah edan ya!", saya 1/2 menyentak di Wawan serta Suwito yang asyik melihatiku dari jendela kamarku

Saya sebetulnya bukan tak ingat kalaupun badanku ini udah berkali kali dicicipi serta dijarah habis oleh mereka. Tentulah bertelanjang badan dihadapan mereka udah bukanlah hal yang gemilang, manalagi saat ini badanku masih terlilit handuk mandiku. Namun entahlah mengapa, sekarang saya berasa geram diintip oleh mereka sesuai ini.

Wawan serta Suwito beraga tidak dengar kata kataku, dan mereka berdua menyimpan tangan mereka pada telinga mereka sembari buka mulut mereka, seakan pengin saya mengulang-ulang kata kataku, sampai saya semakin kecewa. Menyaksikan sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah pasti pergi. Kalaupun kokoku belum pergi, tidak mungkin mereka berani kurang ajar sebagai berikut padaku.

Saya mengambil langkah ke jendela dan bakal tutup gordin jendela kamarku ini, sewaktu tau-tau terbayang sebuah inspirasi yang membuatku ingin ketawa.

Memandang mereka lagi melihatiku semacam itu, saya bukan menutupkan tirai jendela kamarku, namun saya malahan longgarkan handuk yang membalut badanku, dan dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama